KKN Kelompok 1 Desa Pendil (Terkumpulnya anak2 yg Sedeng)

Air mata netes-netes. Pelan, sedang, deras. Ga kuat lagi nahannya. Bahkan yang warga pun menangis. Apalagi Aq dan teman-teman ketika harus meninggalkan desa pendil yang penuh kenangan itu.

Aq masih ingat, ketika pertama kali dateng ke lokasi KKN akir bulan januari yang lalu, aQ dan temen-temen ngedumel ga jelas, ga karuan, dan ga penting sama sekali. Awalnya, 33 orang mahasiswa UMM dinyatakan akan stay di Desa Pendil kec.Banyuanyar Kab.Probolinggo yang akan berangkat naik bis tanggal 24 januari 2011 jam 07.00WIB. Pas pembekalan lanjutan di kampus, aq ngerasa bakalan enak tinggal di Desa pendil nan pelosok N susah sinyal. itu AQ ngebayangin sebuah tempat luas yang banyak pohonnya, sawah, sejuk, dan dikelilingi oleh warga masyarakat yang ramah tamah, tidak ada setan yang mengganggu dan anak2 desa yang ramah dan santun.

Namun ternyata, wahai saudara…

Begitu nyampai di Desa pendil, bayangan semua kenyamanan itu musnah dalam hitungan sekitar 5 menit. Pertama kali dateng, wow.....banyak pohon, kali dimana,sawah, Panasss pula tempatnya. Trus begitu masuk, beberapa orang teman mulai merasakan hawa yang tidak rindang melainkan panass di tambah lagi sinyal Hp yg hilang dengan begitu saja. apa lagi jauh dari kota hmm... itu yg membuat piQran dan perasaan qu KKN semakin tidak enak.

Dalam keterlantanglantungan itu, dengan seberat2anya seperti berat badan qu yg tak kunjung turun.....

Minggu pertama serasa pengen balik aja tiap hari. Kerjaannya cuman makan pagi, ngajar di kekolah...ngajar ngaji, les2an.., tiduran, abis shalat zuhur makan siang, trus survey lokasi ato kalo ga ya tiduran lagi, trus shalat ashar, leyeh-leyeh lagi, trus magrib, makan malam, shalat Isya, trus rapat sampe jam 11 malem. Dalam rapat itu, yang ada bukanlah keharmonisan melainkan ketidakteraturan bicara kian kemari. Ditambah dengan beberapa aroma emosi dan bicara penuh provoasi. Suasana KKN waktu itu bener-bener membuat kita menganggap kalo pembekalan kemarin hanya sampah yang bahkan tak layak didaur ulang.

Minggu berikutnya, kami sudah mulai mengenal Dusun 1 sampai 5 sudah kami masuki. Sawak2 jadi begitu indah. Tempe jadi sangat enak. Jarak antara Anje mart(sprt Hipermat)-kosan mulai tidak begitu membuat kaki pegal tersiksa karena terbiasa pulang pergi, apalagi jarak antar Bakso Solo-kosan lebih2 terasa dekat sekali mengingat perut yg selalu ingin makan bakso. Beberapa orang teman (Nurul,bunda tarlia,ivon,dimas,Emil,Kiki,Yundai,aq N teman2 yg lain juga) sudah mulai mengajar di SD N TK, beberapa masih bolak-balik ke kantor kelapa desa untuk bica program kerja yg akan dilakukan ada pula di kosan yg tidur.....,makan...,bersih-bersih dll...

Dan rutinitas yg tak pernah terlewatkan Makan Rujak bareng-bareng, jalan pagi, penanaman pohon, ngajar di TK & SD, Ngajar ngaji, Pengajian, N maen UNO...... hehehe.... ya itulah. Semua yg dilakukan membuat aq dan mereka menjadi dekat. Semua pandangan yang nengatir dulu tlah hilang begitu saja dengan cerita yg indah....

Hari-hari udah ga begitu monoton lagi. Beragam kisah mulai terbentuk. Karakter-karakter baru mulai keluar. Lingkungan pun secara signifikan menyebarluaskan pengaruhnya pada beberapa orang yang sugestif. Dan aQ pun terkena!

Nah, di sanalah proses berlangsung, di sana pula aQ dan teman-teman ciptakan kenangan indah yang tadi siang kami tangisi. Setetes, dua tetes, hingga tak ada tetes lagi karena alirannya luar biasa deras. Banyak cerita yg di gorewskan disana.....

Yeah, KKN sudah selesai. Persahabatan baru begitu banyak aQ mulai. Salah seorang dari empatsahabatkurangwarastapibaikhati yang selalu menemani dan menangisi KKN yang usai, kisah yang ditutup rapi dan rapat, dan cinta lokasi yang tertinggal tanpa bekas hanya di lokasi saja. Kasus pun ditutup. Tapi tak begitu dengan persahabatan.

KKN adalah awal mula persahabatan baru berjalan, terus berjalan, dan berjalan hingga mungkin suatu hari nanti aQ akan berkata (lagi) bahwa aQ tak percaya pada persahabatan. Semoga tidak.